Penjelasan Singkat
1. BALAK
Desa Balak merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cawas. Desa Balak terdiri dari 11 dukuh. Desa Balak sendiri memiliki icon yang menarik dan sering didatangi wisatawan untuk melihat pemandangan dan berfoto.
Jembatan Pelangi yang terletak di Dukuh Gunden Desa Balak Kecamatan Cawas merupakan salah satu icon yang ada di desa balak. Jembatan Pelangi memiliki panjang 100 meter dengan lebar 1,3 meter dan berada di DAM Gunden. Dam dibangun sejak tahun 1972 kemudian rusak akibat terjadi gempa dan direnovasi pada tahun 1999 yang sengaja dibentuk melengkung dan dinamai dengan jembatan pelangi. Pada saat ini di sungai tersebut terdapat penelitian air yang meneliti apakah air yang ada di sungai tersebut tercemar limbah pabrik ataupun yang lainnya.
2. BARAN
Desa Baran merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cawas. Desa baran terdiri dari 8 dukuh. Desa Baran sendiri memiliki icon yang menarik yang berupa rumah joglo.
Rumah joglo yang berada di Desa baran ini milik nama Djoglo mbah yoso. Tempat ini sering digunakan untuk kegiatan desa. Bahkan rumah joglo ini juga digunakan untuk festival lesung seKabupaten Klaten.
3. BAREPAN
Desa Barepan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cawas. Desa barepan terdiri dari 15 dukuh. Desa Barepan sendiri memiliki icon yang menarik dan memiliki lapangan yang cukup luas dan pada saat ini dinamai dengan alun-alun barepan. Di desa barepan juga terdapat peninggalan dari sunan kalijaga yang sampai sekarang jika pada malam satu sura masih banyak dikunjungi masyarakat.
Peninggalan sunan kalijaga berupa lempengan batu yang terdapat bekas atau tapaktilas sujud dari sunan kalijaga. Peninggalan ini terdapat di Dukuh Sepi Desa Barepan. Pada malam satu sura (tahun baru hijriah) biasanya banyak didatangi peziarah dan masyarakat. Selain itu di desa barepan juga terdapat peninggalan bersejarah di sebelah selatan kantor kecamatan, yakni berupa tugu perbatasan antara Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
4. BAWAK
Desa Bawak merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cawas. Desa Bawak terdiri dari 12 dukuh. Di dusun ini terdapat pintu air yang dibangun sejak zaman kemerdekaan, sampai sekarang masih terawat dan digunakan untuk mengairi sawah-sawah di sekitarnya. Di dusun Kalijaran juga terdapat saluran air peninggalan Belanda yang terhubung ke Waduk/Rowo Jombor di Kecamatan Bayat. Saluran air tersebut bermuara di pintu air di Kalijaran dan masih bisa difungsikan. Di Dusun Kalijran juga terdapat waduk kecil, warga setempat menyebut "mblumbang" yang konon memiliki sumber air yang sangat bagus, tetapi karena dahulu sumber air tersebut sangat besar sehingga airnya membanjiri desa maka justru sumber air tersebut ditutup.
Desa Bwak memiliki tradisi yang sampai saat ini masih ada, kegiatan perayaan adat yang dilakukan di Desa Bawak adalah Upacara Memuli. Upacara ini biasanya hanya dilaksanakan setahun sekali khususnya pada saat setelah panen ketiga. Upacara ini dimaksudkan untuk memanjatkan puji syukur ke Hadirat Yang Maha Esa atas limpahan berkah karena masyarakat telah dikaruniai keberhasilan dalam bentuk panen padi yang ketiga dalam setahun. Upacara Memuli memiliki karakteristik yang serupa dengan upacara Bersih Desa.
5. BENDUNGAN
6. BOGOR
Desa Bogor merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cawas. Desa Bogor terdiri dari 9 dukuh. Desa Bogor merupakan desa pengrajin batu bata, sebagian warga Desa Bogor membuat batu bata secara turun temurun.
Sentra industri pembuatan batu bata sudah sejak beberapa tahun. Harga pasaran genting sangat terjangkau. produk batu bata sangat penting dalam bangunan rumah, tidak sedikit masyarakat dari luar daerah yang membutuhkan. Produk batu bata di desa bogor tersebut sudah banyak dijual dipasaran luas. Batu bata tersebut sering digunakan untuk membuat bangunan seperti dinding, pagar, dan yang lainnya.
7. BURIKAN
Desa Burikan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cawas. Desa Burikan terdiri dari 9 dukuh. Desa Burikan sendiri memiliki icon yang menarik dan memiliki destinasi bersejarah yang berupa tugu.
Tugu mataram kuno berbentuk sepanjang gapura, sebagai warisan sejarah pasca perjanjian giyanti yang hingaa saat ini masih kokoh berdiri. Tugu tersebut merupakan tanda batas wilayah Kasunanan Surakarta dengan Kasultanan Yogyakarta. Terdapat dua tugu, yang satu terletak di dukuh betro, desa burikan, kecamatan cawas tugu tersebut merupakan tugu milik kasunanan surakrta(dicat dengan warna biru dan putih), sedangkan tugu yang satunya terletak di dukuh mundon, desa tancep, kecamatan ngawen yang merupakan tugu milik kasultanan Yogyakarta(tidak dicat). Kedua tugu tersebut memiliki jarak sekitar 15 meter. Tinggi bangunan tugu tersebut sekitar 3,5 meter dengan lebar sekitar 4 meter. Kedua tugu tersebut dibangun pada tahun 1867.
8. CAWAS
Desa Cawas merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cawas. Desa cawas terdiri dari 17 dukuh. Desa Cawas sendiri memiliki icon yang menarik berupa taman yang dinamai sky walk.
Taman sky walk memiliki icon patung srikandi dengan membawa panah. Banyak pedagang kakilima yang berjualan di area taman tersebut, mereka mulai berlapak sekitar jam tiga sore hingga malam. Selain ada wahana permainan untuk anak-anak disana juga terdapat delman, banyak pengunjung yang naik delman. Biaya untuk naik delman perorang kisaran Rp. 10.000 dengan rute mengelilingi taman hingga pasar mangsaran cawas. Taman tersebut dulunya adalah sebuah terminal kecil untuk bus-bus kecil dan angkutan, karena sudah lama tidak digunakan pada akhirnya dialihkan fungsi menjadi taman.
9. GOMBANG
10. JAPANAN
Desa Japanan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cawas. Salah satu dusun di Desa Japanan pada masa revolusi (1948-1949) dijadikan tempat berlindung gerilyawan dari pasukan belanda. Selain itu, juga dijadikan tempat tinggal bupati klaten dan stafnya untuk menjalankan pemerintahannya. Para pejabat klaten menetap di dusun turunan desa japanan kurang lebih selama enam hingga sepuluh bulan.
Desa japanan memiliki taman yang dibuat unik dan khas dari desa tersebut yaitu dibuat dengan gambar wayang. Hampir di setiap dusun desa japanan pertahun mengadakan pentas wayang kulit. Wayang kulit diadakan untuk memanjatkan puji syukur ke Hadirat Yang Maha Esa atas limpahan berkah dan rahmat-Nya. Budaya ini diadakan secara turun menurun sejak dahulu.
11. KARANGASEM
Desa Karangasem merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cawas. Desa Karangasem sendiri memiliki icon yang menarik dan sering didatangi pesepeda santai karena pemandangannya yang indah yang langsung berhadapan dengan gunung kidul.
Embung Karangasem selain menjadi destinasi wisata embung ini juga digunakan untuk perairan sawah yang berada disekitar embung tersebut. Embung karangasem memiliki luas sekitar 70 meter x 100 meter dan luas lahan 2 hektar.
12. KEDUNGAMPEL
Kedungampel merupakan salah satu desa di Kecamatan Cawas, Klaten yang memiliki 10 dusun. Desa Kedungampel salah satu desa dimana memliliki sawah kas yang cukup luas, yang terletak di selatan dukuh sewan, lahan ini saat ini disewa kelola oleh petani sebagai PAD Desa. Pada tanggal 27 Mei 2006 desa Kedungampel juga terkena dampak gempa Yogyakarta yang menewaskan beberapa orang warganya.
13. MLESE
Desa Mlese merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cawas. Desa Mlese mempunyai icon yang menarik, yaitu taman yang berada di dekat sungai.
Taman Desa Mlese tersebut diberi nama taman widoro green village. Diatas sungai tersebut juga terdapat pangung yang sering digunakan untuk kegiatan seperti senam dan yang lainnya. Di taman tersebut juga terdapat warung dan tempat duduk untuk bersantai. Selain pengunjung dapat menikmati pemandangan, pengunjung juga dapat memancing di sungai tersebut.
14. NANGGULAN
Nanggulan adalah sebuah desa di Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Kata Nanggulan berasal dari nama sesepuh desa, "Mbah Nanggul", yang konon merupakan cikal bakal pendiri desa Nanggulan. Makam Mbah Nanggul ada di dukuh Nanggulan. Nanggulan terdiri dari 9 dukuh.
15. PAKISAN
Desa Pakisan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cawas. Desa Pakisan merupakan desa pengrajin genting, sebagian warga desa pakisan membuat genting secara turun temurun.
Sentra industri pembuatan genting sudah sejak beberapa tahun. Harga pasaran genting sangat terjangkau, per unit seharga 1.400. produk genting sangat penting untuk atap rumah, tidak sedikit masyarakat dari luar daerah yang membutuhkan. Produk genting di desa pakisan tersebut sudah banyak dijual dipasaran luas.
16. PLOSOWANGI
Desa Plosowangi merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cawas. Desa Plosowangi menjadi sentra industry rambak kulit sapi.
Usaha rambak kulit sapi di desa ini merupakan industry warisan turun menurun dari dahulu. Dengan adanya usaha tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain membuat rambak, penjual daging sapi yang ada di desa tersebut juga membuat abon sapi dan tahu bakso. Rambak kulit tersebut dibedakan menjadi tiga, yaitu rambak panjang (krecek), rambak sayur (pendek), dan rambak mini untuk cemilan.
17. POGUNG
Desa Pogung merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cawas. Desa pogung memiliki peninggalan sejak zaman dahulu, peninggalan sejarah tersebut merupakan sumber mata air.
Sumber mata air tersebut berupa sumur yang terdiri dari 7 sumur, sumur-sumur tersebut berada di area persawahan dan dikelilingi pagar tembok, di dalam bangunan tersebut juga terdapat pohon yang berukuran besar. Sumur tersebut sampai sekarang masih digunakan masyarakat untuk mandi dan digunakan untuk masak, selain itu juga digunakan untuk pengairan persawahan. Sampai sekarang sumur tersebut sama sekali tidak tercemar karena dijaga betul oleh warga sekitar. Sumur-sumur tersebut merupakan cagar budaya yang aa di desa pogung.
18. TIRTOMARTO
19. TLINGSING
Desa Tlingsing merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cawas. Desa Tlingsing terdiri dari 10 dukuh. Desa Tlingsing merupakan desa pengrajin kain lurik tenun, yang dijuluki sebagai sentra lurik ATBM.
Desa Tlingsing memiliki pengrajin lurik dengan jumlah terbanyak, kurang lebih 225 pengrajin. Pada tahun 2010 Desa Tlingsing ditetapkan sebagai desa wisata kerajinan. Pengrajin mengunakan alat tradisional atau disebut dengan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Selain dijadikan baju, kain lurik juga dijadikan beragai macam aksesoris, seperti tas, topi, dan dompet. Sudah banyak wisatawan yang berunjung bahkan adajuga wisatawan dari Negara asing yang berkunjung ke desa tersebut untuk melihat cara pembuatan lurik.
20. TUGU